Menjadi diri sendiri adalah sebuah bentuk kejujuran dan keteguhan hati dalam menjalani kehidupan. Di tengah tekanan sosial dan standar yang seringkali memaksa seseorang untuk menjadi seperti orang lain, penting bagi kita untuk tetap mempertahankan identitas dan nilai-nilai yang kita yakini. Menjadi diri sendiri bukan berarti menutup diri dari perubahan, tetapi tetap konsisten dengan prinsip kebaikan dan kejujuran yang ditanamkan dalam hati. Allah menciptakan setiap manusia dengan keunikan dan kelebihan masing-masing, sehingga tidak ada alasan untuk merasa rendah diri atau harus meniru orang lain demi diterima.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain…”
(QS. An-Nisa: 32)
Ayat ini mengajarkan kita untuk tidak membandingkan diri secara berlebihan dengan orang lain, melainkan bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita. Ketika kita menerima diri sendiri dengan ikhlas, kita akan lebih mudah menjalani hidup dengan tenang dan penuh rasa syukur. Menjadi diri sendiri dengan tetap berpegang pada ajaran agama akan menjadikan hidup kita lebih bermakna dan jauh dari kepalsuan.
“Jadilah dirimu sendiri, ekspresikan cara dirimu sendiri, yakinlah pada diri sendiri, jangan pergi dan mencari kepribadian sukses dan menduplikasinya.”
