Salahkah aku jika aku mengaku umatmu, ya Rasulullah
sedang sholawatku jarang
ibadahku hilang
hatiku gersang
aku mengaku mencintaimu, tapi lisanku sibuk dngan dunia, mataku sibuk dengan fatamorgana, langkahku sibuk mengejar fana
aku mengaku merindukanmu, tapi aku lalai menyebut namamu, lupa menyalakan cahaya sholawatmu, lupa bahwa hidup ini hanya jalan menuju syafaatmu
betapa malunya aku, berani menyebut diriku umatmu, sementara aku jauh dari sunnahmu, jauh dari cintamu, jauh dari rindumu
Ya Habibi
andai engkau menatapku di mahsyar kelak, ”adakah engkau masih menyebutku ‘umatku’ dan memberi syafaatmu”?
saat wajahku tertunduk hina, dihimpit dosa, ditelan malu, dihempas rindu, izinkan aku menatapmu, walau dari jauh, Ya Rasulullah
-ZabirMubarak-

 
																				








