Ramadhan adalah bulan ke 9 dalam tahun hijriyah. Ramadhan sangat dirindukan kedatangannya oleh umat muslim, karena pada bulan ini Allah SWT buka kesempatan yang sangat besar bagi umat muslim untuk mendulang pahala yang berlipat ganda, baik dari amalan wajib maupun amalan sunat. Serta kesempatan untuk menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan. Maka sangat wajar jika umat Islam selalu menantikan kedatangan Ramadhan ini, penuh dengan berbagai persiapan diantara dengan menyegarkan kembali pengetahuan tentang ibadah Ramadhan.
Pada siang Ramadhan, umat Islam diwajibkan berpuasa (menahan diri) dari segala yang membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Kewajiban untuk melaksanakan puasa ini terpampang jelas dalam firman Allah SWT, QS. Al-Baqarah ayat 183 : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”
Hasil akhir dari ibadah puasa ini adalah taqwa kepada Allah. Taqwa dalam artian menjadi manusia yang mampu melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Dan tentunya setiap detik selalu merasa diawasi oleh Allah dan menyadari bahwa Allah Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui segala yang ia lakukan. Posisi ini merupakan harapan atau tujuan utama umat muslim yang hendak capai dalam mengharungi kehidupan ini.
Tujuan besar yang hendak dicapai tentunya tak selalu berjalan mulus, pasti ada saja halangan atau gangguan yang dihadapi oleh orang-orang yang ingin dekat dengan Allah SWT. Maka tidak sedikit umat Islam yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, tapi yang mereka dapatkan hanya sekedar menahan rasa lapar dan haus saja, mereka tidak peroleh lebih dari itu. Pahala yang berlipat ganda itu tidak mereka peroleh, dan tentunya kesempatan penghapusan dosa juga tidak mereka dapatkan.
Oleh sebab itu, perlu kiranya kita memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang aturan berpuasa, agar ibadah puasa kita tidak menjadi sia-sia.
Diantara hal dapat membatalkan puasa adalah sebagai berikut : Makan dan minum, muntah dengan sengaja, memasukkan sesuatu ke dalam tubuh, haid dan nifas, berjimak di siang Ramadhan, keluar mani dengan sengaja, murtad.
Disamping hal yang dapat membatalkan puasa tersebut, yang tak kalah penting diwaspadai adalah hal-hal yang merusak pahala puasa, tanpa disadari seseorang sering melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menyedot pahala-pahala puasanya dan pahala-pahala ibadah wajib dan sunat yang ia lakukan.
Diantara hal yang dapat merusak pahala puasa adalah sebagai berikut : Berdusta ; yaitu menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, Ghibah ; ghibah ini disebut juga dengan bergunjing yaitu memberikan keburukan orang lain, Naminah atau adu domba ; yaitu melakukan berbagai cara agar agar orang lain menjadi saling membenci, Melihat dengan syahwat ; pandangan harus terjaga dari hal-hal yang boleh dilihat, Sumpah palsu : bersumpah atas suatu pengakuan yang berbeda dengan keadaan sebenarnya.
Hal-hal yang dapat membatalkan puasa, biasanya selalu disadari oleh kaum muslimin, akan tetapi hal-hal yang dapat merusak pahala puasa sering tidak disadari dan sering terlakukan. Walaupun pada hakikatnya perbuatan ini tidak boleh juga dilakukan sepanjang waktu, akan tetapi jika dilakukan ketika berpuasa, maka akan menghilangkan pahalanya dan hanya akan mendapatkan sekedar menahan rasa lapar dan haus saja.
Mari kita berupaya untuk memaksimalkan pelaksanaan ibadah Ramadhan ; puasa yang siang harinya, tarawih pada malam harinya, memperbanyak baca al-Qur’an, rajin bersedekah, membayar zakat fitrah dan lain sebagainya.
Semoga kita mampu meraih derajat Taqwa disisi Allah SWT.