Ruang Keikhlasan untuk Harapan yang Tak Sejalan

Renungan21 Dilihat

Ada harapan yang tumbuh indah, namun saat Allah memilih mematahkannya, yang tersisa hanyalah ruang keikhlasan untuk harapan yang tak selaraskan.

Bukan karena aku tak mampu menjaga, tapi karena memeluk yang bukan takdir adalah cara paling sunyi untuk melukai jiwa.

aku pernah memanggil namamu dengan nada yang hanya dipahami langit, mengikatnya diujung do’a seperti menambatkan perahu pada dermaga yang tak pernah siap menerima singgah.

Kau adalah fajar yang kutunggu diujung malam, menggoreskan cahaya dimataku, lalu pergi sebelum sempat menjadi siang di dadaku.

Kini aku mengerti, ada kasih yang dicipta hanya untuk menguji, ada rindu yang ditanamkan agar aku belajar melepaskan tanpa meminta kembali.

ruang itu kini hening, seperti jendela menghadap laut tanpa pernah melihat kapal berlabuh. aku biarkan ia terbuka, sebab mungkin di sanalah Allah mengirim cahaya yang hanya datang dari-Nya.

dan jika ada yang hilang, biarlah itu selain Dia. sebab kehilangan-Nya adalah kehilangan yang menutup seluruh pintu bahagia.

kusisakan ruang keikhlasan, bukan karena aku rela tanpa rasa, tapi karena aku ingin pulang dengan hati yang hanya penuh oleh-Nya

–zabirmubarak–

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *