Bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang memiliki peran penting di madrasah, khususnya di jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Sebagai bahasa Al-Qur’an dan banyak literatur keislaman, pemahaman terhadap bahasa Arab menjadi kunci utama dalam memperdalam ilmu agama Islam.
Namun, pemahaman siswa terhadap pelajaran bahasa Arab cukup beragam. Di tingkat MTs, sebagian besar siswa masih memandang bahasa Arab sebagai mata pelajaran yang sulit karena struktur tata bahasanya yang berbeda jauh dari bahasa Indonesia. Tantangan seperti kosa kata yang luas, pemahaman nahwu (tata bahasa) dan sharaf (morfologi), serta minimnya praktik berbicara membuat sebagian siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi secara mendalam.
Memasuki jenjang MA, pemahaman siswa umumnya mulai berkembang. Pengalaman belajar yang lebih lama serta pengaruh lingkungan madrasah yang lebih intensif dalam pembelajaran keislaman membantu siswa lebih terbiasa dengan bahasa Arab. Beberapa siswa mulai menyadari pentingnya bahasa Arab untuk memahami kitab-kitab klasik (kutub at-turats) dan teks-teks keislaman lain, sehingga motivasi belajar mereka meningkat.
Meski demikian, keberhasilan pembelajaran bahasa Arab sangat dipengaruhi oleh metode pengajaran yang digunakan guru. Pendekatan komunikatif, penggunaan media digital, serta integrasi konteks kehidupan sehari-hari terbukti mampu meningkatkan minat dan pemahaman siswa. Peran aktif guru dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kontekstual menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab.
Kesimpulannya, pemahaman siswa terhadap bahasa Arab di MTs dan MA dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk latar belakang siswa, metode pengajaran, dan lingkungan belajar. Diperlukan pendekatan yang inovatif dan adaptif agar siswa tidak hanya mampu memahami, tetapi juga mencintai bahasa Arab sebagai bagian penting dari pembelajaran agama dan budaya Islam.