Nikmat yang terlupakan

Renungan28 Dilihat

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”.[HR Bukhari, no. 5933].

Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “Kenikmatan adalah keadaan yang baik. Ada yang mengatakan, kenikmatan adalah manfaat yang dilakukan dengan bentuk melakukan kebaikan untuk orang lain”.

Diriwayatkan bahwa seseorang mengadukan kemiskinannya dan menampakkan kesusahannya kepada seorang ‘Alim. Maka orang ‘Alim itu berkata: “Apakah engkau senang menjadi buta dengan mendapatkan 10 ribu dirham?”

Dia menjawab: “Tidak”.

Orang ‘Alim itu berkata lagi: “Apakah engkau senang menjadi bisu dengan mendapatkan 10 ribu dirham?”

Dia menjawab: “Tidak”.

Orang ‘Alim itu berkata lagi: “Apakah engkau senang menjadi orang yang tidak punya kedua tangan dan kedua kaki dengan mendapatkan 20 ribu dirham?”

Dia menjawab: “Tidak”.

Orang ‘Alim itu berkata lagi: “Apakah engkau senang menjadi orang gila dengan mendapatkan 10 ribu dirham?”

Dia menjawab: “Tidak.

Begitulah Pentingnya nilai sebuah Nikmat kesehatan dalam kehidupan seseorang, untuk itu mari kita gunakan nikmat sehat semaksimal kan untuk hal yang manfaat, terkhusus untuk menta’ti perintah Allaah, sebelum datang dari Allah rasa sakit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *