Benahi diri dengan Menata Hati

Renungan72 Dilihat

Syekh Ibnu ‘Athaillah As Sakandari berkata:

…كَيْفَ يَشْرُقُ قَلْبٌ صُوَرُ اْلأَكْوَانِ مـُــنْطَبِعَةٌ فيِ مِرْآتِهِ

“Bagaimana Hati (Qalb) akan bersinar sementara gambaran-gambaran dunia masih terlukis pada cermin Hati)…,”

Selama hati kita masih khawatir dengan dunia, khawatir dengan rizki, khawatir dengan hari esok, itu adalah tanda bahwa gambaran dunia masih melekat pada cermin Hati (Qalb). Tidak ada perintah dalam Al-Quran untuk mencari rizki sebanyak-banyaknya. Sebaliknya, Al-Quran mengatakan berinvestasilah dengan iman dan amal shalih, maka baginya hayatun thayyibah.

Oeleh karenanya mari bersifat Qana’ah, atau Hati merasa cukup menerima apapun yang Allah anugerahkan. Orang qana’ah pasti akan jernih hatinya, Sementara orang yang tidak menerima apa yang diberikan Allah kepadanya pasti akan diwarnai oleh banyak tuntutan, banyak keinginan. Ingin perubahan keadaan lahiriyah, namun tanpa disadari dorongan itu berasal dari hawa nafsu yang menggebu. Orang yang seperti itu pasti memiliki badai di dalam hatinya. Hatinya akan beriak, tidak ada gambaran langit yang terlihat, yang nampak hanyalah gambaran dari hawa nafsunya saja.

Menginginkan karunia Allah tentu diperbolehkan, namun bagi setiap orang ada kadarnya. Kalau melampaui batas, menginginkan hingga menggebu dan mengejarnya sekuat tenaga berarti itu didorong oleh hawa nafsu. Untuk itu, Kita harus belajar ridha dengan Ketetapan-Nya, karena ridha dengan ketetapan Allah adalah sumber kebaikan.

Hati-hati dengan Hati❤️

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *