Kadang kita perlu belajar dari seekor kucing. Dia ga pernah peduli orang mau bilang apaa, dia tidur saat ingin tidur, makan saat lapar, dan pergi saat merasa cukup. Kucing ga pernah merasa harus membuktikan dirinya layak dicintaii, karena dia tauu, keberadaannya saja sudah cukup. Bahkan saat dia mencakar, itu bukan karena dia bencii, tapi karena dia punya batas. Kita pun juga begituu.
Kita berhak menjaga dirii, memberi jedaa, bahkan mencakar bila perlu secara metaforis, tentu sajaa.
Hidup bukan tentang menjadi yang paling lucu atau paling patuh, tapi menjadi yang paling tau kapan harus mengeong, dan kapan harus diam memandangi jendela saat hujan turun. Dunia ini luas, tapi kucing tetap memilih tidur di kardus kecilnyaa. Mungkin itu artinyaa, bahagia itu bukan tentang luasnya ruang, tapi sempitnya tempat yang terasa nyaman.
Dan akuu??? aku cuma manusia yang iri pada damai nyaa seekor kucing yang tidur tanpa rasa takut akan hari esok.
Belajar Dari Seekor Kucing Jalanan
