Ketika Langkah Kehilangan Arah

Renungan15 Dilihat

Pernah tidak, kau merasa dunia berjalan terlalu cepat, sementara kamu masih berdiri di tempat yang sama?

Semua orang tampak tahu ke mana mereka menuju, sementara kamu hanya menatap jalan berharap ada tanda arah yang bisa dimengerti. Rasanya seperti menatap peta yang huruf-hurufnya kabur, tetapi tetap memaksa membaca

Aku pernah.., pernah berjalan sejauh ini hanya untuk menemukan diriku dipersimpangan yang asing. pernah meyakini satu arah sepenuh hati, lalu melihatnya menutup tiba-tiba di depan mata

Ada saat-saat dimana aku berdiri terlalu lama didepan jalan buntu , bukan karena tak tahu harus kemana, tetapi karena terlalu takut meninggalkan apa yang ku anggap rumah

diperjalanan itu, aku belajar bahwa setiap jalan muncul cabang, dari setiap cabang ada gang, dan dari setiap gang ada satu ruas yang buntu

tapi ternyata, kebuntuan bukan akhir. Ia hanya jeda, tempat aku belajar menenangkan langkah, menahan napas, menatap lagi arah yang jelas

kini aku tahu, tak semua hilang harus ditemukan kembali, sebab kadang, yang tampak buntu hanyalah cara Tuhan menundukkan langkah, agar hati belajar pasrah dan tangan yang tetap menengadah pada-Nya

 

-zabirmubarak-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *